![]() |
Orang yang Sedang Editing (studioantelope.com) |
Setiap orang memiliki hobi dan minat masing-masing. Bahkan sebagian orang bekerja karena mengikuti hobinya, seperti : pelukis, atlet, penyanyi, fotografer, dll. Sama seperti saya yang suka akan hal editing. Hampir 2 tahun saya menjalani hobi baru sebagai editor video sebagai pengisi bosan saat imbauan #dirumahaja.
Sampai saat ini, kegiatan itu masih saya lakukan. Tapi, setiap kegiatan pasti ada keluh kesah yang kita rasakan meskipun itu hal yang sangat kecil. Pasti ada suka, pasti ada duka pula. Jadi, inilah keluh kesah yang saya alami selama menjadi editor sekaligus pengalaman saya.1. Software/Aplikasi Sering Force Close
![]() |
Masalah Aplikasi Editing yang Crash (reddit.com) |
Saat kita menggunakan aplikasi, prosesnya tergantung pada kondisi perangkat, baik penyimpanan, memori, atau kompatibel aplikasi pada perangkat. Saya dulu pernah mengalaminya hingga berkali-kali. Pertama, saat memulai editing untuk pertama kali, saya memasang aplikasi editing di HP yang cukup "kentang". Saya pikir tidak akan terjadi apa-apa karena aplikasi tersebut kompatibel dan didukung oleh HP. Saya mencoba membuat video, dan saat saya ekspor, aplikasi crash seperti gambar di atas. Ada 3 penyebab masalah yang sering saya alami.
Yang pertama, format media yang digunakan tidak didukung/error. Wajar karena banyak aplikasi editing yang masih menyediakan fitur terbatas dan terus dikembangkan. Media tidak didukung ini sering saya jumpai di KineMaster, Alight Motion, PowerDirector, InShot, CapCut, dsb. Media juga dapat error jika kita menyimpan dari internet (download) tidak sampai selesai, sehingga media hanya bisa dibuka sebagian bahkan tidak bisa dibuka. Kedua, memori penyimpanan dan RAM penuh. Penyimpanan dan RAM penting bagi proses aplikasi saat dijalankan. Saya pernah mengekspor hasil editing saya namun berhenti di tengah jalan karena penyimpanan tinggal sedikit, maupun RAM penuh karena terlalu banyak aplikasi berjalan. Ketiga, terlalu banyak media yang digunakan. Media yang digunakan saat editing juga memengaruhi kinerja HP saat mengekspor video. Besar ukuran file, banyak media yang digunakan, tinggi resolusi hasil video yang ingin diekspor, tergantung pada prosesor HP. Jika spek prosesor kecil, siap-siap sediakan kipas apabila saat ekspor HP mulai panas :v.
2. Kekurangan Ide
![]() |
Source : dreamstime.com |
Membuat video juga memerlukan sebuah ide atau tema, sama halnya seperti mengambil foto dan membuat teks. Tanpa ide, video yang dibuat seperti kurang sempurna. Ada teman saya di IG yang mengedit video tanpa ide pokok yang jelas. Sebagian videonya hanya berisi gambar orang yang random. Oleh karena itu, jumlah like dan viewsnya sedikit,tidak pernah bertambah. Jika belum ada atau kurang ide, saya tidak akan mengedit dahulu. Saya mendapat ide untuk editing paling cepat 2 hari dan paling lama 6 hari. Ide tersebut mencakup orang/tokoh yang ingin diedit, transisi yang digumakan, serta lagunya. Contohnya, video ini saya buat setelah mendapat ide setelah 4 hari lamanya.
3. Sering Memaksakan Mood yang Kurang Baik
![]() |
Source : www.ekrut.com |
Saya dan teman saya di IG tentu mengalami hal ini. Mood seseorang memengaruhi kinerja seseorang. Jika mood sedang tidak baik, maka kita akan kurang fokus, dan hasil pekerjaan menjadi kurang maksimal. Jadi, jangan pernah memaksakan mood, karena itu akan menghambat pekerjaanmu. Saya pernah saat ingin mengedit tapi mood saya sedang malas untuk berbuat sesuatu. Akhirnya, saya tidak fokus pada editing, malah saya pindah tujuan. Nonton Youtube, lalu balik mengedit. Setelah itu, buka Instagram. Oleh sebab itu, editing saya terhenti dan sempat tidak berjalan selama 2 hari. Dengan kejadian iu, saya sadar untuk tidak memaksa untuk editing jika merasa sedang tidak ingin melakukannya.
4. Request yang Bikin Kesel
![]() |
Source : www.productplan.com |
Pekerjaan sebagai editor juga memiliki banyak peminat. Jangan heran jika kebanyakan editor mendapat tawaran untuk membuat iklan, maupun memenuhi permintaan klien. Tapi di posisi saya, permintaan klien artinya permintaan dari pengikut yang ada di media sosial, mengingat saya hanya editor yang bersifat menghibur. namun, saya kadang kesal dengan orang-orang yang meminta video memiliki request yang aneh-aneh. Bukan sekadar tema yang diinginkan, tapi hal-hal lain yang sangat dibenci editor. Antara lain, memberi media dengan ukuran yang tidak jelas dan/atau acak, memaksa untuk cepat diselesaikan, dan saat sudah selesai tidak diposting atau dibiarkan saja. Semua itu pasti membuat para editor sakit hati, termasuk saya. Mengapa orang selalu memaksakan kehendak? Jika ingin dihargai, hargailah orang lain. Selama menerima request orang lain, saya selalu sabar dan berusaha memenuhinya meskipun kondisi mood saya yang berubah-ubah. Saya tidak pernah mengingkari janji pada orang lain. ini adalah contoh request terakhir dari teman saya.
Itulah berbagai keluh kesah yang saya dan orang lain rasakan sebagai editor. Sampai saat ini, saya masih belajar dan mengasah kemampuan editing saya sehingga suatu saat dapat menjadi bekal untuk meluncur ke dunia bisnis. Teruslah mencoba, karena siapapun bisa menjadi apapun. Terimakasih sudah membaca! ^^
Komentar
Posting Komentar